Etika pemakaian sistem informasi
Sebagian besar orang beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis seorang
pebisnis tidak perlu mengindahkan aturan-aturan, norma-norma serta nilai
moral yang berlaku dalam bisnis karena bisnis merupakan suatu
persaingan. Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis yang baik maka
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tetap terjaga. Hal ini tentunya
membantu perusahaan dalam menciptakan citra bisnis yang baik dan etis.
Fungi etika bisnis terhadap perusahaan serta faktor penyebab perusahaan
yang tidak menerapkan etika di alam bisnisnya dan pelanggaran apa yang
akan diterima oleh perusahaan tersebut jika tidak menerapkan etika di
dalam bisnisnya. Perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara baik dan
etis, yaitu perusahaan yang memperhatikan hak dan kepentingan semua
pihak yang terkait dengan bisnisnya, akan berhasil dan bertahan dalam
kegiatan bisnisnya.
1.
Privasi
Privasi
menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lainyang tidak diberi izin unruk melakukannya.Contoh
isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya system informasi adalah
pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati e-mail
yang
dimiliki para bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak
berhubungan dengan e-mail
pribadi
daripada e-mail
para pelanggan.
Sekalipun sang manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal
seperti itu, tetapi ia telah melanggarprivasi bawahannya.Privasi
dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi (Alter, 2002).
Privasi fidik adalah hak seseorang untk mencegah sseseorang yangtidak
dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak milik),
sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan
kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan
dengan pihak lain.Penggunaan
teknologi informasi berkecenderungan membuat pelanggaran terhadap
privasi jauh lebih mudah terjadi. Sebagai contoh, para pemakai e-mail
sering
kali jengkel dengan kiriman-kiriman e-mail
yang
tak dikehendaki dan berisi informasi yang tidak berguna (junk
e-mail).
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dpenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
Sebuah kasusakibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller (Alter, 2002, hal.292). Akibatnya, kartu asuransinya tidak bias digunakan bahkan pemerintah menarik kembali cek pension sebesar $672 dari rekening banknya. Kisah lain dialami oleh para penyewa apartemen di Amerika yang karena sesuatu hal pernah bertengkar dengan pemiliki apartemen. Dampaknya, terdapat tanda tidak baik dalam basis data dan halini membuat mereka sulit untuk mendapatkan apartemen lain. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3. Properti
Perlindungan
terhadap hak properti yangsedang figalakkan saat ini yaitu
dikenaldengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika
Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu
hak cipta (copyright),
paten, dan rahasia perdagangan (trade
secret).
·
Hak cipta, adalah hak yang dijamin
oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaanintelektual
tanpa seizing pemegangnya. Hak ini mudah untuk didapatkan dan
diberikab kepada pemegangnya selamamasa hidup penciptanya plus 70
tahun.
·
Paten, merupakan bentuk
perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling
sulitdidapatkan karena hanyadiberikan pada penemuan-penemuaninovatif
dan sangat berguna. Hukum paten memberikanperlindungan selama 20
tahun.
·
Rahasia perdagangan, hokum rahasia
perdagangan melindingi kekayaan intelektual melalui lisensi atau
kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang
menandatanganikontrak menyetujui untuktidak menyalin perangkat lunak
tersebut untuk diserahkan kepada oranglain atau dijual.
4. Akses
Fokus
dari masalah akses adalah pada penyediaanakses untuk semua kalangan.
Teknologi informasi diharapkan tidak menjadi halangan dalam melakukan
pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi
justru untuk mendukung pengaksesan untuk semuapihak. Sebagai contoh,
untuk mendukunf pengaksesan informasi Web bagi orang buta,
TheProducivity
Works (www.prodworks.com)
menyediakan Web Broser khusus diberi nama pw WebSpeak. Browser ini
memiliki prosesor percakapan dan dapat (Zwass, 1998).
CONTOH-CONTOH KASUS ETIKA DALAM
BERBISNIS
1. Melubernya
lumpur dan gas panas di Kabupaten Sidoarjo yang disebabkan eksploitasi gas PT.
Lapindo Brantas.
2. Obat
antinyamuk HIT yang diketahui memakai bahan pestisida berbahaya yang dilarang
penggunaannya sejak tahun 2004. Dalam kasus Lapindo, bencana memaksa penduduk
harus ke rumah sakit. Perusahaan pun terkesan lebih mengutamakan penyelamatan
aset-asetnya daripada mengatasi soal lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.
Pada kasus HIT, meski perusahaan pembuat sudah meminta maaf dan berjanji akan
menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang
kandungannya bisa menyebabkan kanker itu terkesan tidak sungguh-sungguh
dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran.
3. Kondisi
lain adalah adanya kondisi masyarakat papua yang masih terbelakang, sementara
hasil kekayaan yang dimiliki wilayah tersebut diambil oleh PT. FREEPORT tanpa
meningkatkan kesejahterahaan masyarakat sekitarnya.
4. Atas
kasus-kasus itu, perusahaan-perusahaan tersebut terkesan melarikan diri dari
tanggung jawab.Sebelumnya, kita semua dikejutkan dengan pemakaian formalin pada
pembuatan tahu dan pengawetan ikan laut serta pembuatan terasi dengan bahan
yang sudah berbelatung.
5. Pada
tahun 2001, internet banking diributkan oleh kasus pembobolan
internet banking milik bank BCA, Kasus tersebut dilakukan oleh
seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan salah satu
karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto.
Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika,
melainkan Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven juga pernah
salah mengetikkan alamat website. Kemudian dia membeli domain-domain
internet dengan harga sekitar US$20 yang menggunakan nama dengan
kemungkinan orang-orang salah mengetikkan dan tampilan yang sama
persis dengan situs internet banking BCA.
Kemudian
dia membeli domain-domain internet dengan harga sekitar US$20 yang
menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang salah mengetikkan dan
tampilan yang sama persis dengan situs internet banking BCA,
http://www.klikbca.com ,
seperti:
wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Orang
tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs aspal tersebut
karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya. Hacker
tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang
memasuki sutis aspal tersebut, namun hacker tersebut tidak bermaksud
melakukan tindakan criminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini
murni dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang
yang tidak sadar menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji
tingkat keamanan dari situs milik BCA tersebut.
Steven
Haryanto dapat disebut sebagai hacker, karena dia telah mengganggu
suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya. Sehingga
tindakan Steven ini disebut sebagai hacking. Steven dapat digolongkan
dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hacker dan black-hat
hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat
keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut
white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya
mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs
internet banking palsu. Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven,
juga termasuk black-hat hacker karena membuat situs palsu dengan
diam-diam mengambil data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan
Steven antara lain scans, sniffer, dan password crackers.
semoga informasi nya bermanfaat :)
sumber : http://eptik3.blogspot.co.id/
http://yanawulan.blogspot.co.id/2013/11/peranan-dan-manfaat-etika-bisnis-di.html
Komentar
Posting Komentar